Selasa, 03 Januari 2017

Meminjam refleksi Yohanes Penginjil

Meminjam refleksi Yohanes Penginjil, spirit inkarnasi yaitu kasih Allah sendiri. Kasih Allah yang sedemikian besar pada dunia serta seisinya, hingga Allah sudi mengutus Putra-Nya yang tunggal ke dunia, supaya tiap-tiap orang yang yakin kepada-Nya tak binasa tetapi mendapatkan hidup yang abadi (saksikan Yohanes 3 : 16).

Dengan hal tersebut, spirit inkarnasi yaitu spirit belas kasih serta kerahiman. Ia ada dalam semua keprihatinan dunia supaya dunia serta seisinya alami keceriaan. Penjelmaan Putra Allah yang Mahatinggi menggenapi janji Allah sendiri yang sudi menyelamatkan umat- Nya dari semua belenggu kejahatan serta dosa dalam serta lewat Yesus Kristus!

Spirit inkarnasi tak bernada pesimistis, tetapi kian lebih sebatas optimistis, penuh dengan pengharapan serta sukacita. Jauh hari, Nabi Yesaya telah menubuatkan terwujudnya spirit inkarnasi itu dengan menyampaikan, “Engkau sudah menyebabkan banyak sorak serta sukacita yang besar” (Yesaya 9 : 2). Dengan penuh rasa hormat serta sukur, Nabi Yesaya menyatakan spirit inkarnasi yang berbuah sukacita waktu berseru, " Bersoraksorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, serta bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya serta menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas” (Yesaya 49 : 13).

Spirit inkarnasi dengan begitu indah di sampaikan oleh Nabi Zefanya, yang mendatangkan Tuhan dengan umat-Nya di tengah-tengah perayaan yang berjalan dengan dipenuhi sukacita keselamatan.

Beginilah, Nabi Zefanya bernubuat, “Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang berikan kemenangan. Ia bergirang lantaran engkau dengan sukacita, Ia membarui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak lantaran engkau dengan sorak-sorai, seperti pada hari pertemuan raya” (Zefanya 3 : 17-18).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar